Ingin merasa bahagia? Ikhlas dan bersyukurlah..

Dalam kehidupan yang bersifat sementara ini, setiap orang – bahkan juga termasuk anda – pastinya mencoba untuk mencari dan menemukan sebuah kebahagiaan. Sebelumnya, makna dari kata kebahagiaan itu sendiri adalah kesenangan, ketenangan atau ketentraman hidup yang bersifat lahir & batin. Namun jangan dianggap makna tersebut bersifat sederhana, karena sesungguhnya justru hal tersebut bagi sebagian orang sangat sulit untuk didapatkan ataupun ditemukan.

Sebagai gambaran yang bersifat umum dan seringkali kita temui, ada orang-orang yang memiliki harta melimpah, namun hidupnya merasa gelisah dan penuh dengan kesengsaraan. Namun (terkadang) kita menemukan orang-orang yang hidup serba berkecukupan (bahkan kekurangan jika digambarkan secara materi), dan ternyata ia merasa hidupnya bahagia. Dari dua perbandingan di atas, ternyata terdapat dua keadaan yang sangat mencolok, yaitu materi dan ketentraman hati. Dan ternyata untuk membuat keduanya matching jika tidak disertai dengan keimanan, itu adalah hal yang mustahil!

Mengapa saya mengatakannya mustahil?! Karena segala sesuatu yang ada pasti ada aturannya yang harus diterapkan secara seimbang. Jika anda selalu berfikir anda ingin kaya dengan harta yang melimpah, maka anda justru akan terjerumus kedalamnya. Jika anda berfikir bahwa anda bisa, maka anda akan terkubur dalam rasa ambisi dari kata ‘bisa’ tersebut. Jika anda ingin berhasil, anda akan berhasil dengan rasa sombong yang tanpa anda sadari bahwa anda telah menjadi sombong. Masih banyak istilah lainnya. Namun segala hal tersebut, jangan lupa untuk diimbangi dengan kodrat kita sebagai manusia, kodrat kita sebagai makhluk yang tidak ada apa-apanya dalam dunia ini.

  • Coba anda ingat dan renungkan kembali, manusia terlahir dari air mani (Nutfah) yang ditanam dalam rahim, dimana kurang lebih 200 juta embrio berebut untuk menjadi yang pertama agar mencapai rahim hingga akhirnya menjadi manusia yang telah ditiupkan roh dariNya.

Mmm.., di atas adalah proses terlahirnya manusia jika dikaji secara sederhana dan umum saja. Namun saya rasa, cukup untuk menegaskan bahwa kita sebagai manusia sesungguhnya berasal dari saripati air yang hina.

Kembali lagi ke topik! Kebahagiaan tidak harus didapatkan dengan materi. Meskipun saya tidak munafik, bahwa materi sebenarnya adalah jembatan untuk bisa melakukan segalanya, namun bukan berarti materi adalah segalanya. Namun cobalah untuk melihat ke bawah, maka anda akan merasa lebih baik. Ketika anda merasa sengsara karena tidur hanya beralaskan kasur tanpa alas, masih ada yang lebih sengsara daripada diri anda, karena banyak orang-orang yang tidur hanya beralaskan kardus. Ketika anda merasa sengsara karena hanya dapat makan pakai tempe, masih ada yang sengsara daripada anda, karena masih banyak di luar sana yang tidak makan. Dan masih banyak lagi contoh lainnya..

Intinya, jika ingin menemukan sebuah kebahagiaan, jika anda ingin berada pada titik kebahagiaan yang sebenarnya, cobalah untuk ikhlas, serta mensyukuri apa yang anda miliki saat ini. Dengan selalu bersujud dan mengingatNya, anda akan merasakan sebuah ketenangan yang luar biasa. Hingga ketika anda menadahkan tangan padaNya, yakinlah Dia mendengar doa anda. Berdoa dan berusaha merupakan hal wajib yang harus dilakukan sebagai manusia. Karena itu adalah sebuah hubungan antara Anda & Sang Pencipta yang tidak pernah bisa terlepaskan. Ketika anda bersujud dan berdoa, sesungguhnya batin anda sedang melepas dahaganya. Setelah itu, cobalah untuk ikhlas dan bersyukur, sambil melanjutkan kembali perjuangan untuk mendapatkan apa yang anda inginakan secara berkelanjutan. Yakinlah Dia selalu mendengar dan menguji anda untuk mengabulkan setiap hal yang anda pinta. Amin..
Share:
Designed by MLNRFN | Distributed by MLNRFN